Tak ada yang sama aja.

Di dunia ini, tak akan ada yang pernah menjadi milikmu, tak ada yang akan tetap sama, tak ada yang akan selalu bisa kamu punya dan miliki. Karena itu sifatnya sementara.

Mungkin kamu memang mengenal seseorang sangat baik dan selalu ada untukmu, tapi ketika suatu saat dia berubah, percayalah, dia bukan berubah tapi, lelah dengan semuanya. Dia tetap sama. Tapi tidak untuk orang-orang yang tak menghargai dan tak mengerti dia. Inget, jangan hanya maunya dimengerti, namun lupa untuk memberi feedback dari apa yang udah dia beri ke kamu. Semua ada batasnya, pun kesabaran, ada batasnya. 

Jadi, Jangan pernah bersandar pada manusia, apalagi berharap. Karena manusia itu tempatnya kecewa. Semua hal yang mengecewakan datangnya dari manusia. Toh jangankan orang lain, bayanganmu sendiri pun akan menghilang di dalam kegelapan meninggalkanmu.

Mau sedekat apapun pertemanan, persahabatan, atau hubungan apapun. Seperti halnya teman dekat, ia tetap akan berubah seiring berjalannya waktu. Namanya juga manusia biasa, sering berubah-ubah. 

Manusia itu tinggi akan egonya.

Cobalah untuk mengalahkan ego. Kalo dua manusia yang bertemu dengan ego yang tinggi, salah satu harus mengalah. Ingat, Mengalah bukan berarti kalah. Itu adalah bentuk kedewasaan. Kita paham dan kita tahu kalo diantara dua manusia itu berjalan dengan egonya masing-masing dan tidak ada yang mau mengalah. Jangan harap hubungan akan baik-baik aja. Cobalah mengalah salah satunya. Sudah waktunya dipakai kedewasaannya dalam menghadapi sesuatu yang keras. Batu bertemu batu tidak akan hancur yang ada hanya api yang jika digesek terus akan mengeluarkan api dan terbakar. Jadilah air yang bisa memadamkan api itu. 

Berubah lah untuk menjadi lebih dewasa. 



- terima kasih udah mau baca dan menunggu.

terima kasih udah mau berdamai dengan diri sendiri, karena... dengan berdamai, semua akan tenang dijalaninya. Mari Kita Bicara dihari esok.


- Mari Kita Bicara -

#marikitabicara


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahwa hidup tak selalu berjalan sesuai keinginan.

Gagal bukan alasan untuk berhenti.

Sajak Ayah