Sajak Ayah

Ayah, ini sajak untukmu ...
Aku mengetiknya dengan jantung yang bergetar kencang.

Beginilah cara aku mendeskripsikannya.

Ayah ...

Aku mencoba untuk menatap wajahmu,
Wajah yang sudah tidak lagi kencang,
Wajah yang menampakkan adanya rasa lelah di wajahmu ...

Kulit yang tak lagi muda,
Kulit yang tak lagi kencang,
Kulitmu terlihat keriput ...

Ayah ...
Engkau adalah seorang pahlawan yang berusaha melindungi keluargamu,
Yang berusaha mencari sesuap nasi ...
Engkau yang berusaha menjaga anak perempuannya,

Ayah ...

Wajahmu tak lagi terlihat segar,

Di siang hari, wajahmu terpapar sinar matahari yang membuat kulitmu menghitam ...

Di malam hari, engkau diterpa dinginnya udara malam untuk pulang menemui keluargamu ...

Ayah ...

Tak ada lagi kata yang bisa kukatakan.
Hanya doa yang aku panjatkan di langit yang luas,

Teman,
Cobalah tatap wajahnya saat dia terlelap tidur,
Tataplah dengan sangat lekat.
Dia berusaha tegar.

Ayah, terima kasih untuk semuanya.
Pengorbananmu tak bisa terbayarkan hanya dengan lipatan uang.

Maaf ...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahwa hidup tak selalu berjalan sesuai keinginan.

Gagal bukan alasan untuk berhenti.